Senin, 12 Agustus 2013

6 Prinsip Desain

1. Desain grafis yang baik haruslah … inovatif

















Bagaimana kita berinovasi dalam dunia desain grafis? Kita “mencuri” atau “meminjam ide” designer lain, “memperbaiki” dan mengembangkannya sendiri hingga muncul sebuah gagasan baru yang benar-benar mencerminkan diri kita sendiri.

Berpikir bahwa cara ini tidak etis dan bermoral? Ketahuilah anda, banyak sekali – atau bahkan hampir semua – seniman terinspirasi oleh seniman lainnya. Contoh kecil saja, jika para kreator seni dari abad ke-14 sampai abad ke-17 tidak mencetuskan ide Renaissance, misalnya, kita tidak akan pernah melihat dunia seperti yang kita lihat hari ini. Jadi, jangan takut “mencuri” ide seniman lain. Hanya saja, pastikan anda tidak menjiplak atau menjadi plagiat, namun sekedar meminjam inspirasi untuk menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi.

2. Desain grafis yang baik haruslah … memiliki nilai estetika

Design grafis lebih dari sekedar ide yang divisualisasikan. Karena bermain dalam bidang dua dimensi, design grafis harus memanfaatkan panca indera publiknya, dan bertindak sebagai pemicu untuk menghasilkan interaksi lebih lanjut. Sama seperti dalam iklan, design grafis harus menyentuh hidup publiknya dengan memahami pengalaman publik dan menirunya, kemudian memancing kerinduan akan pengalaman itu. Eksekusi desain grafis yang cerdas dan penuh nilai estetika dapat dilihat pada sampul majalah-majalah klasik seperti Esquire, National Lampoon dan lain-lain, di mana mereka tidak hanya menggambarkan isu-isu yang erat terkait dengan budaya terkini, namun juga mengundang orang untuk ambil bagian di dalamnya.






3. Desain grafis yang baik haruslah…menjalankan fungsi tanpa mengganggu dan dieksekusi dengan sempurna



































Fungsi utama desain grafis adalah untuk menyebarluaskan informasi atau gagasan. Namun, dalam praktiknya, cara yang digunakan haruslah jelas, tidak mengganggu atau justru menjadi polusi visual. Desain yang baik harus dipikirkan dengan matang dan tepat sasaran. Elemen-elemen dan detil-detil desain juga harus diperhatikan; Jangan sampai detil design justru menjadi penghalang penyampaian ide dan mengganggu, karena digunakan terlalu banyak dan dalam kaidah yang tidak tepat.

4. Desain grafis yang baik haruslah…jujur























Sebagai bentuk komunikasi, desain grafis haruslah disampaikan secara langsung – tidak ada detil yang dilebih-lebihkan,tidak ada penghalang. Sebaliknya, haruslah digarisbawahi atau diberi penekanan gagasan-gagasan yang dimaksudkan untuk publiknya. Hal ini terutama sangat penting dalam grafis iklan, karena kejujuran dan kemampuan untuk mengantarkan pesan adalah dua faktor utama yang mendorong pasar untuk tetap aktif dan setia.

5. Desain grafis yang baik haruslah tahan lama

Desain grafis, sebagai suatu bentuk komunikasi visual, harus mampu membungkus pesan dengan nilai-nilai yang baik dan relevan atau dibutuhkan, tak hanya pada rentang waktu yang singkat saja, namun – kalau dimungkinkan – selamanya. Karena itulah, desainer harus mampu mengenali lingkungannya, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah kita memerlukan desain ini?”, “Apakah design ini relevan untuk masa sekarang?”, dan pertanyaan utamanya “Apakah desain ini dapat mengubah hidup seseorang?”.








6. Desain grafis yang baik itu … semakin sederhana semakin baik

Sebagai sebuah elemen dalam periklanan, desain grafis haruslah bersifat langsung dan ringkas, serta fokus pada informasi yang relevan bagi pasar atau publiknya. Penyampaian informasi pada sebuah desain grafis haruslah lebih mudah dipahami publik, dan dibungkus dengan metode yang fungsional, namun penuh estetika.

Saya menggarisbawahi, desain yang baik tidak hanya menjadi standar dalam menciptakan produk atau komunikasi visual, melainkan sebuah cara hidup, kepercayaan bahwa hal yang lebih baik dapat diberikan kepada publik. Ini juga merupakan salah satu cara untuk mengatakan bahwa desain memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan dan cara kita menjalaninya.

Setiap desainer boleh saja memiliki standar dan prinsip mereka sendiri ketika mengerjakan proyek. Namun, tidak ada salahnya kan jika kita sedikit “mencontek” prinsip-prinsip desain dari desainer terkemuka, untuk kita terapkan ke dalam karya desain kita sendiri.

Nah, semoga saja prinsip-prinsip desain tadi bisa menjadi acuan bagi Anda untuk membuat karya desain yang lebih baik.

Salam Desain,

Theo.S


Bagaimana kita berinovasi dalam dunia design grafis? Kita “mencuri” atau “meminjam ide” designer lain, “memperbaiki” dan mengembangkannya sendiri hingga muncul sebuah gagasan baru yang benar-benar mencerminkan diri kita sendiri.
Berpikir bahwa cara ini tidak etis dan bermoral? Ketahuilah anda, banyak sekali – atau bahkan hampir semua – seniman terinspirasi oleh seniman lainnya. Contoh kecil saja, jika para kreator seni dari abad ke-14 sampai abad ke-17 tidak mencetuskan ide Renaissance, misalnya, kita tidak akan pernah melihat dunia seperti yang kita lihat hari ini. Jadi, jangan takut “mencuri” ide seniman lain. Hanya saja, pastikan anda tidak menjiplak atau menjadi plagiat, namun sekedar meminjam inspirasi untuk menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi.
- See more at: http://blog.sribu.com/2012/05/21/prinsip-dieter-rams-dalam-desain-grafis/#sthash.Nh0mVRjY.dpuf
Bagaimana kita berinovasi dalam dunia design grafis? Kita “mencuri” atau “meminjam ide” designer lain, “memperbaiki” dan mengembangkannya sendiri hingga muncul sebuah gagasan baru yang benar-benar mencerminkan diri kita sendiri.
Berpikir bahwa cara ini tidak etis dan bermoral? Ketahuilah anda, banyak sekali – atau bahkan hampir semua – seniman terinspirasi oleh seniman lainnya. Contoh kecil saja, jika para kreator seni dari abad ke-14 sampai abad ke-17 tidak mencetuskan ide Renaissance, misalnya, kita tidak akan pernah melihat dunia seperti yang kita lihat hari ini. Jadi, jangan takut “mencuri” ide seniman lain. Hanya saja, pastikan anda tidak menjiplak atau menjadi plagiat, namun sekedar meminjam inspirasi untuk menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi.
- See more at: http://blog.sribu.com/2012/05/21/prinsip-dieter-ram

0 komentar:

Posting Komentar